Kamis, 03 Juni 2010

Ujung Genteng : Pelepasan Tukik dan Penyu Bertelur

Perjalanan ke ombak 7 sungguh berkesan. Belum sampai kesan itu kami cerna, kami diantar guide menuju pelepasan tukik ke samudera. Perjalanan ke lokasi dari ujung genteng sekitar 20- 30 menit bisa digunakan jalur mobil. Memang perjalanan bergelombang, melewati pantai berpasir dan beberapa sana sini jalan berlumpur namun cukup banyak kendaraan tiba di lokasi.


Sesampai di lokasi Pangumbahan namanya, sore itu sekitar pukul 17.30 akan dilepas 200-an tukik (bayi penyu). Pada masa liburan seperti sekarang hampir tiap hari sebanyak ratusan tukik dilepas ke samudera. Masyarakat dapat langsung melihat acara pelepasan ini. Penyu yang telah ada sejak 200 juta tahun lalu (seumuran dengan dinosaurus) merupakan hewan yang dilindungi dan mempunyai karakteristik tersendiri lihat di link penyu.


pantai ujung genteng


Menurut informasi ratusan tukik yang dilepas tersebut kemungkinan yang hidup mungkin hanya satu. Jadi persentase kehidupannya sangat kecil, namun usaha-usaha untuk melestarikan penyu tersebut masih selalu diusahakan. Acara pelepasan ini sungguh ramai, ada sekitar ratusan pengunjung yang menyaksikan pelepasan tukik ini ke samudera.


Ada kesan tersendiri perihal pantai tempat tempat pelepasan tukik ini, pantai terindah yang pernah saya lihat. Bahkan menurut seorang rekan lebih indah dari pantai di Bali. Pasirnya lembut, ombak dan gelombangnya bergelora, pemandangan teluknya menawan, pokoknya lokasi pas selain untuk melihat pelepasan tukik dan penyu bertelur, tempat yang pas juga untuk melihat pemandangan samudera dan pantai.



Tentu seperti diperkirakan : pengunjung berfoto ria, memegang tukik, ikut melepas tukik meski waktu pelepasan sebenarnya cukup singkat. Sore sengaja dipilih waktu untuk pelepasan karena air pasang samudera sedang berlangsung. Memang kami lihat dengan kepala mata sendiri, saat sore tersebut gelombang dan ombak sangat menakutkan, tinggi, bergelora dan sewaktu-waktu bisa menelan manusia jika tidak hati-hati. Melalui megaphone, dari pihak panitia pelepasan , diminta semua pengunjung segera menjauhi pantai karena pasang akan membahayakan. Setelah pelepasan tukik, semua warga diminta menjauhi pantai dan pantai dikosongkan. Waduuhh terbayang kembali perjalanan kami dengan perahu nelayan di tengah samudera. Kami ternyata cukup bernyali untuk menempuh perjalanan tersebut, untungnya bukan pada saat air samudera pasang.


Untuk melihat penyu bertelur biasanya malam hari pukul 22.00WIB, sehubungan kami cape meski guide kami mengajak, kami lebih suka untuk tidur, bahkan saya sendiri pun sudah mencium bantal dengan nyenyak.


Perjalanan balik ke pengianpan sungguh suatu tantangan juga. Hujan deras dan kawasan yang remang-remang mesti cukup awas untuk mencapai jalur jalan menuju penginapan. Perjalanan ini menjadi kenangan tersendiri. Kami mengalami banyak tantangan dalam kunjungan wisata ini. Sempat kami mampir juga beberapa menit sebelum hujan ke pantai aquarium. Menurut informasi, di pinggir pantai dapat dilihat ikan-ikan kecil berenang layaknya kita melihat ikan di aquarium. OOhh mungkin karena hal tersebut dinamakan pantai aquarium. Yang kami lihat beberapa wisatawan mancanegara (bule) sedang bercengkerama di pinggir pantai melepas penat setelah siangnya mungkin berselancar. Lokasi pantai aquarium ini dikenal sebagai salah satu tempat berselancar.


Seorang rekan berencana berselancar, sayang tidak bisa terlaksana sehubungan waktu yang padat. Ternyata liburan 3 hari dengan perjalanan pun tidak cukup memenuhi semua agenda dan keinginan kami untuk kunjungan wisata. Namun demikain kami cukup puas dan membawa oleh-oleh kenangan indah tersendiri. Semoga tempat-tempat wisata di ujung genteng tetap lestari bahkan berkembang seperti umur penyu yang mencapai ratusan juta tahun. Semoga...


Salam Tour Lokasi.



Situ Gunung : Danau, Curug, Area Camping dan Ojek Ekstrim
Ujung Genteng : Perjalanan panjang ke pantai samudera
Ujung Genteng : We Shall Return
Ujung Genteng : Ombak 7, Pulau Keris, Citireum
Ujung Genteng : Pelepasan Tukik dan Penyu Bertelur
Sukabumi : Bergelimang Curug (Air Terjun)

6 komentar:

  1. noton bareng yo!!!!!!
    tapi jangan taruhan

    Ageng Alfian

    Blog <saya >

    BalasHapus
  2. piala dunia oiiii...
    lupakan Luna Arielllll.....

    BalasHapus
  3. Piala dunia aaaaaaaaaaaaaaaaaaa
    i am comingggggggggggggggggggg
    lupakan gosippppppppppppppp
    saatnya bersorak golllllllllllllllllllllll
    my blog

    BalasHapus
  4. All Netter Thanks atas commennya, selamat menikmati nonton bareng ya

    BalasHapus
  5. Temen saya bilang, "ditinggal pacar gua nggak nangis, ditinggal suami gua nggak sedih, tapi waktu tahu Jerman kalah, gua sakiiit banget." Sampe segitunya ya cintanya sama tim panser. ck...ck...ck... btw, apa kabar nih PSSI?

    BalasHapus
  6. Nurdin dan Gayus,.....ehm,..nama yang mungkin akan menjadi tend untuk bayi2 yang lahir di 2011,..indah dan penuh arti...semoga yang bayinya bernama nurdin dan gayus bisa kaya dan menjadi pemimpin abadi hehehehe...

    BalasHapus