Sabtu, 29 Oktober 2011

Bagaimana mengurai kemacetan di Jakarta ?

Tinggal di Jabodatabek dan kerja di daerah Jakarta bisa merasakan denyut nadi lalu lintas di Jakarta saat ini. Pagi masuk kerja dan pulang kerja sama saja begitu ada satu kejadian hujan, demo, penggalian jalan, kecelakaan, ada yg "lewat", atau bottleneck lainnya yang kadang ga jelas macet bisa merembet ke mana-mana. Area sekitar kejadian bisa macet total alias bergerak lambat atau macet sama sekali.


Frekuensi kemacetan dan lama kemacetan saat ini sudah dalam ambang bikin resah masyarakat Jakarta. Ada 2 tulisan coba penulis buat dari sudut pandang pribadi. Pertama mengurai kemacetan itu sendiri. Kedua solusi buat pribadi apabila macet dan ada di tengah jalan.


Mengurai kemacetan sangat tidak mudah karena panjang jalan dan jumlah kendaraan sudah tidak memenuhi alias kapasitas jalan sudah kurang dibandingkan pertumbuhan kendaraan. Hal ini bisa terjadi karena penduduk di daerah tersebut dalam hal ini Jakarta sudah melebihi kapasitas layak untuk bermobilisasi. Dalam kajian ini ditambah lagi Jakarta sebagai pusat ibukota, bisnis dan pemerintahan tentu ada sebagian penduduk yang melakukan perjalanan tanpa inap ke dan dari Jakarta.


Dengan mengetahui alasan dan kondisinya secara global maka solusinya dimulai dari pemetaan alasan untuk mencari solusi. Berikut pandangan pribadi dari penulis.




  • Jauhkan dan Pisahkan Jakarta sebagai Ibukota, pusat bisnis dan pemerintahan

    • Pindahkan Ibukota

    • Sebar Pusat Bisnis ke daerah lain

    • Sebar Pusat Pemerintahan



  • Batasi Arus Kendaraan ke Jakarta

    • Perkuat infrastruktur moda transportasi massal

    • Perbaiki Moda Transportasi Umum sehingga pengguna kendaraan dan motor beralih ke Moda Transportasi Massal

    • Buat Apartemen dan Rumah Susun sekitar perkantoran sehingga mengurangi arus dari lokasi lain dan bersamaan digalakkan tidak hanya Bike to Work tapi Walk to Work



  • Kurangi Arus Mobilisasi ke Satu Titik

    • Pusat Bisnis seperti Segitiga Emas (Sudirman - Kuningan - Gatot Subroto) perlu dibuat kembarannya di tempat lain atau lebih jauh ke daerah yang memungkinkan

    • Penataan atau pemindahan penyebab titik kemacetan seperti mall, perkantoran, persimpangan, jalan menyempit dan lain sebagainya.



  • Sebar Waktu Arus Mobilisasi yang buat Macet

    • Atur waktu kerja dan pulang kerja / sekolah secara berbeda sehingga pada waktu jam berangkat dan pulang berbeda sehingga kepadatan berkurang



  • Pemetaan, pengalihan atau dijauhkan atas penyebab bottleneck kemacetan

    • Kurangi kemungkinana persimpangan yang mengganggu

    • Perlebar jalan yang menyempit

    • Kurangi halangan-halangan di jalan yang menyebabakan bottle neck

    • Awasi dan tata pohon-pohon tua yang menghalangi jika tumbang pada saat hujan

    • Tata demo dengan lebih baik




Sebenarnya masih banyak lagi mengurai kemacetan di Jakarta. Tulisan ini ringkas tapi semoga memberikan inspirasi untuk mengurai kemacetan di Jakarta.