Jumat, 25 Juni 2010

Pendaftaran ke SD/SMP/SMA/SMK di Jakarta pun via online

Kemajuan teknologi informasi sudah merambah ke mana-mana. Saya cukup kaget juga penerimaan SD, SMP, SMK dan SMA negeri di Jakarta dan beberapa kota lainnya sudah melalui internet. Berikut linknya masing-masing untuk Jakarta :



1. Untuk SD : http://sd.ppdbdki.org
2. Untuk SMP : http://jakarta.siap-psb.com
3. Untuk SMA : http://jakarta.siap-psb.com
4. Untuk SMK :http://jakarta.siap-psb.com

Aturannya di :http://jakarta.siap-psb.com/info/aturan.html


Kebetulan saya mempunyai teman yang anaknya masuk ke SMP. Ada golongan SMP Standar Nasional (SSN) dan SMP Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Untuk SMP SSN tentunya dijaring yang mempunyai prestasi baik sedangkan SMP RSBI selain prestasi, kualitas internasional dan biaya yang perlu dipertimbangkan dengan matang.


Dalam link/website pendaftaran http://jakarta.siap-psb.com terdapat jadwal, daftar SMP, SMP SSN, SMP RSBI, Daya Tampung (Jakarta 95% dan Non Jakarta 5%), Passing Grade, Bangku Kosong, Area Download (alur, ganti jurusan dan passing grade tahun sebelumnya) dan tentunya hasil seleksi.


Mekanisme yang saya tangkap dari alur yang diberikan ada 3 langkah. Pertama mendaftar di salah satu SMP untuk mengisi 1 sampai beberapa pilihan sekolah SMP. Kedua, memantau hasil seleksi on line via linkhttp://jakarta.siap-psb.com pada batas waktu akhir. Ketiga, jika diterima maka melakukan lapor diri ke SMP yang diterima atau menuju penerimaan pada tahap ke-2 berdasar bangku yang masih kosong.


Memang dengan metoda baru ini, orang tua perlu mempelajarinya dan sebaiknya mempersiapkannya sejak awal. Yang paling penting adalah dipersiapkan sejak awal, terutama yang sudah kelas 6 SD untuk ke SMP, kelas 3 SMP untuk ke SMA. Hasil Ujian Nasioanl menjadi patokan passing grade sehingga nilai yang tinggi akan mendapatkan sekolah dengan passing grade yang lumayan tinggi.


Ada beberapa cara yang dipersiapkan diantaranya rajin belajar, rajin masuk sekolah, diajarkan jiak kesulitan, diberikan les private mendatangkan ke rumah atau ikut bimbingan belajar. Cara apapun juga perlu dipertimbangkan sesuai kemampuan keluarga keuangan dan kemampuan otak siswa.


Semoga dengan gambaran ini, orang tua siswa yang akan mempersiapkan putra-putrinya masuk tingkat yang lebih tinggi dapat mempersiapkannya sejak sekarang.

Kamis, 24 Juni 2010

Pameran Produk Kreatif: Bangkitkan Produk Lokal agar Mengglobal

[caption id="" align="aligncenter" width="218" caption="source : http://pekanprodukkreatif.com/"]source : http://pekanprodukkreatif.com[/caption]

Saya terkaget-kaget melihat pameran kali ini, yaitu Pameran Produk Kreatif, berlangsung 23 - 27 Juni 2010 di Jakarta Convention Center, Jakarta. Pameran yang saya lihat diluar perkiraan saya, semula saya berfikir bangsa Indonesia sangat memprihatinkan dan ada pandangan pesimistis terhadap potensi bangsa. Setelah datang ke pameran ini pandangan sayang berubah 180 derajat. Kita patut berbangga atas hasil karya anak bangsa Indonesia dan perlu direalisasikan untuk pengembangan karya kreatif semacam ini lebih luas lagi, serta secara bahu membahu dan bersama-sama dibangkitkan terus produk lokal semacam ini untuk mengglobal.


Fokus pameran ini yaitu "Industri Kreatif berbasis Teknologi Informasi dan Produk Kreatif Ramah Lingkungan".


Pameran Produk Kreatif ini mencakup 14 sub sektor industri kreatif yaitu :




  1. Periklanan

  2. Arsitektur

  3. Pasar Seni dan Barang Antik

  4. Kerajinan

  5. Desain

  6. Fashion (mode)

  7. Film, Video, Fotografi

  8. Permainan Interaktif

  9. Musik

  10. Seni Pertunjukan

  11. Penerbitan dan Percetakan

  12. Layanan Komputer dan Piranti Lunak

  13. Radio dan Televisi

  14. Riset dan Pengembangan


Selain pameran juga diselenggarakan konvensi dan gelar budaya. Acaranya cukup padat dan merupakan persembahan Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat RI dan didukung 15 kementerian dan lembaga. Informasi dapat dilihat di websitenya http://pekanprodukkreatif.com/.


Pada kesempatan saya datang, memang tidak banyak booth yang efektif bisa saya kunjungi meski berada di sana sekitar 3 jam. Berikut 2 fokus yang menggugah saya untuk menulisnya di blog pribadi, yaitu :


Karya Siswa SMK Pilihan yang membanggakan


SMKN Losarang Indramayu siswa-siswa kelas satunya dididik untuk bisa merakit laptop. SMKN 4 Malang memamerkan animasi film kartun yang cukup kreatif. SMK Citra Buana merupakan role model untuk pendidikan broadcasting, bahkan telah diikuti oleh 40 lebih SMK lainnya. SMK Bayat Klaten mendidik siswa untuk konsentrasi pembuatan batik yang hasilnya sungguh membuat saya bangga dan terheran-heran. Masih banyak lagi karya siswa SMK di seluruh Indonesia yang dipamerkan.


Sebaiknya Anda datang langsung untuk melihat dan menanyakan sendiri dengan siswa dan guru-guru di pameran atas hasil karya kreatif mereka. Akan ada banyak hal yang membanggakan dan membuat terheran-heran yang dapat dirangkum dalam kalimat seperti : Kok udah bisa ya ? Saya ga kira kita sudah bisa melakukannya .


Ini merupakan karya pemuda-pemudi yang masih remaja namun merupakan suatu awal untuk mengembangkan dan memasyarakatkan produk keatif lainnya di seluruh pelosok Indonesia. Hal utama adalah menggali segala potensi bangsa. Produk kreatif tersebut, selain akan menaikkan martabat bangsa, meningkatkan produk nasional juga memperbesar lapangan pekerjaan dan pendapatan masyarakat secara merata. Suatu usulan priabadi, sebaiknya dalam pengembangan dan memsayarakatkan produk kreatif ini melibatkan juga perusahaan dengan CSR-nya, koperasi, LSM, pemda, komunitas media, masyarakat umum dan komunitas social networking di internet. Saya kira ini bisa menjadi terobosan yang akan membuat kita terheran-heran lagi.


Karya Mahasiswa Universitas yang Inovatif


Ada banyak kreasi mahasiswa universitas yang dipamerkan. Saya hanya datang ke 2 tempat, yang pertama yaitu kreasi ITB dengan pengembangan energi surya untuk penyediaan listrik di pedesaan. Energi surya ini untuk mengalirkan kebutuhan listrik di desa tersebut telah diaplikasikan pada 2 desa. Jika memang dikaji implementasinya punya nilai ekonomis dan kemudahan realisasi, energi surya ini bisa dimasyarakatkan di seluruh Indonesia sebagai alternatif sumber energi untuk lsitrik.


Kedua, saya mengunjungi booth yang menampilkan kreasi mahasiswa UGM dalam menciptakan kendaraan hemat bahan bakar. Dalam pameran tersebut terdapat kendaraan yang diperkirakan hanya menghabiskan 1 liter bahan bakar untuk 1000 km dengan kecepatan sekitar 30 km/jam. Prototipe kendaraan tersebut yang ada ruang pameran saat ini juga sedang diikutkan perlombaan tingkat internasional.


Meski ini pameran ini merupakan satu mata rantai dari rangkaian suatu proses pengembangan dan pembangkitan produk lokal, dari pameran ini membuktikan ternyata bangsa Indonesia dari pemuda-pemudanya bisa menciptakan produk kreatif dari banyak sektor. Sungguh akan sanagt baik buat semua, apabila produk kreatif ini terus ditingkatkan dan dikembangkan ke seluruh pelosok nusantara agar memberikan motivasi untuk mengembangkan produk kreatif lain. Tentunya pengembangan dengan berbagai cara dan strategi yang komprehensif serta melibatkan banyak pihak. Ujung-ujungnya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari menggali potensi-potensi yang ada.


Sukses buat Pameran Produk Kreatif, buat organiser, Kementrian Kesra dan Kementrian pendukungnya, dan masyarakat Indonesia umumnya. Mari bangkitkan produk lokal untuk mengglobal.

Rabu, 23 Juni 2010

Menikmati Hidup di Jakarta

Jujur saja sejak kuliah saya sudah berjanji tidak mau hidup di Jakarta. Kenapa alasannya ? Mudah saja sumpek, macet, kemanapun perlu naik kendaraan dan panas. Wahh yang namanya garis kehidupan (bukan nasib lho) hidup saya berada di Jakarta paling tidak 17 tahun ini.


Mulai dari kota satelit Jakarta, Bogor, Juga di beberapa bagian Jakarta : Petamburan (Jakarta Pusat), Cijantung (Jakarta Timur), Jl Kesehatan - Cideng (Jakarta Pusat), Tebet (Jakarta Selatan), serta Cipete Utara dan Selatan (Jakarta Selatan) paling minimal 1 tahun telah saya tinggali. Awalnya segan tinggal di Jakarta suka tidak suka, mau tidak mau ternyata untuk mencari sesuap nasi adanya di Jakarta. He he he.


Memang pandangan sumpek, macet, mobilitas dan panas yang bisa membuat kita selalu mengeluh harus di ubah. Nah berikut beberapa diantaranya cara menikmatinya hidup di Jakarta berdasarkan pegnalaman pribadi dan hasil sharing dengan teman-teman, diantaranya :




  • Makan


Makan di Jakarta pesti pintar-pintar ada yang berharga Rp. 3000 sampai Rp. 200.000 per porsi. Selalu aja ada lokasi makanan enak tertentu didapat di seluruh penjuru Jakarta. Misalnya untuk nasi goreng saya suka yang di belakang kantor. Jika makan pagi tidak memungkinkan sehubungan harus berangkat pagi-pagi ke kantor, sekolah atau kuliah, solusinya makanan dibawa dari rumah atau beli di lokasi kegiatan.


Untuk penghematan makan bisa dilakukan selalu di rumah sebelum dan sesudah melakukan kegiatan atau bawa makanan masak dari rumah.




  • Kendaraan Umum, Motor Pribadi dan Mobil Pribadi


Perihal transportasi bisa bermacam-macam, selama mau mencari informasi selalu ada moda transportasi untuk lokasi yang dituju. Kendaraan umum di Jakarta ada selama 24 jam per hari, ada taxi, bis, mikrolet, dan ojeg. Memang disarankan pada saat bepergian bawa uang cukup paling tidak 2 x keperluan dan diletakkan di kantong/tempat terpisah.


Motor pribadi adalah solusi banyak orang sehingga di jalan tampak tumpukan motor di pagi dan sore hari, bahkan seringkali motor merupakan solusi mobilitas menghadapi kemacetan. Mobil pribadi merupakan solusi penduduk Jabotabek dari golongan menengah ke atas. Pilihan terakhir ini dilakukan jika biaya bukan masalah.




  • Earphone


Sehubungan waktu banyak di perjalanan dan kemungkinan menunggu atau membunuh waktu, earphone yang dihubungkan ke HP atau MP3 Player sering digunakan untuk mendengarkan radio atau musik. Sangat tidak direkomendasikan menggunakan earphone pada saat di jalan raya, menyeberang jalan atau mengendarai motor/mobil, sangat berbahaya dan berisiko.


Pada saat yang tepat dan jangka waktu tertentu, mendengarkan berita dari radio dan mendengarkan musik kesayangan justru akan membuat motivasi berkatifitas dan meningkatkan semangat.




  • Bacaan


Di Jakarta banyak kejadian kita harus mengisi waktu yang belum jelas lamanya dan kapan hal ini terjadi. Alangkah baiknya dalam tas membawa bacaan ringan. Daripada marah-marah waktu yang terbuang, abcaan dapat menambah ilmu dan informasi serta memberikan relaksasi. Membaca majalah, tabloid, koran, buku atau bacaan apapun harus pada saat yang memungkinkan dan jangka waktu yang tepat.




  • Membunuh Waktu


Di Jakarta sering ada ketidakpastiaan waktu-waktu tertentu kosong. Jika meninggalkan lokasi rugi waktu, uang dan tenaga. Maka untuk membunuh waktu harus sesuai dengan pribadi masing-masing. Beberapa diantaranya : bacaan, mendengarkan musik/radio, ngobrol dengan orang-orang yang ditemui, atau online via gadget. Selalu saja ada ide kreatif untuk membunuh waktu. Tidak perlu marah-marah dan mengeluh yang tidak ada gunanya.




  • Kemacetan


Kemacetan sebenarnya bisa dinikmati. Ada berbagai cara untuk bisa nyaman dalam kemacaetan. Aneh bukan ? Sehubungan sudah menjadi makanan sehari-hari kemacetan yang semula merupakan keluhan menjadi nilai positif.


Cara menikmati kemacetan yang umum yaitu tidur di kendaraan, bacaan, denagrkan radio informatif, nonton TV mobile, online via gadget atau telpon kawan-kawan untuk bersosialisasi.




  • Banjir


Banjir adalah bencana alam sehubungan ada kelalaian manusia. Akibatnya daerah-daerah tertentu tergenang air. Hampir tiap tahun di Jakarta dihantui banjir, namun akhir-akhir ini banjir bisa berkurang sehubungan kanal timur dan kanal barat yang telah tembus ke laut Jawa. Adik dan eman kantor saya adalah pelanggan banjir (yang tak mengharapkan).


Cara menghindari diantaranya dengan mencari informasi daerah yang berpotensi banjir sehingga diusahakan tidak tinggal di daerah rawan banjir tersebut. Solusi lain ya menyiapkan segala kemungkinan supaya air banjir tidak masuk ke rumah atau bersiap semaksimal mungkin pada sat banjir terjadi. Ada yang menaikkan tanggul di depan rumah, lantai rumah dinaikkan, mempunyai rumah 2 tingkat, atau barang-barang yang berharga diletakkan 1 meter di atas permukaan air tanah.




  • Kepagian vs Terlambat


Kepagiaan sering terjadi buat yang pertama kali ke Jakarta, ada urusan sangat penting, punya kebiasaan datang lebih awal atau menghindari terlambat sehubungan tempat tinggal jauh dari lokasi. Apapun juga kepagiaan bisa dinikmati dengan menunggu sambil melakukan kegiatan (membaca, online via gadget, telpon2 teman, dengar radio/musik dll) atau nongkrong di cafe/tempat makan/warung. Jadi kepagian tetap bisa dinikmati.


Terlambat ke lokasi bisa dialami siapapun dan kapanpun acaranya. Perihal prioritas dan urgensi pertemuaan sangat penting diketahui sejak awal, sehingga jika terlmbat cukup kreatif untuk mengatasinya. Paling banter biasanya meminta maaf atau di-reschedule (dijadwal ulang) . Terlambat di Jakarta dengan demikian bukan "skak mat".


Solusi terbaik adalah kepagiaan tidak terlalu lama atau tepat waktu. Langkah ini adalah yagn terbaik jika ingin tetap dipercaya dan sukses di jakarta.




  • Cari kerja


Pekerjaan mencari kelangkaan suatu profesi atau keahliaan. Misalnya Anda jago dalam membuat design blog yang diakui secara nasional, untuk cari ekrja di Jakarta akan lebih mudah. Demikian juga profesi dan keahlian lain.


Jika tidak suka tidak suka Anda perlu meningkatkan diri terus di Jakarta untuk mempunyai nilai tambaha dan daya saing. Proses belajar dan peningkatan diri bisa berjalan sambil jalan dan terus menerus.


Awalnya emamng perlu punya informasi dan mempunyai banyak kenalan yang mempunyai posisi dan aksesbilats pengambilan keputusan. Setahu saya, kejujuran, integritas, kesungguhan bekerja, keseriusan untuk berkembang, tanggung jawab, komunikatif, interpersonal yang baik dan profesionalitas yang humanis adalah beberapa syarat penting yang diperlukan di segala bentuk profesi pekerjaan.


Bekerja dan mendapatkan pekerjaan tidak sulit selama Anda tahu cara sampai Anda justru dicari bukan mencari. Go for it.




  • Cari Sekolah/Pendidikan


Sekolah dan pendidikan luar sekolah adalah wadah yang baik untuk bisa berkembang. Dengan demikian penggalian potensi diri, kemampuan finansial keluarga, cita-cita yang fokus, pengumpulan informasi yang penting serta analisis menuju tujaun secara smart/cerdas merupakan proses untuk mencari sekolah atau pendidikan luar sekolah yang tepat. Saat ini bukan hanya di Jakarta, seluruh pelosok Indoensia dan dunia kita bisa secara transparan dapat mendapatkan pendidikan yang terbaik sesuai bidang kajian dan spesialisasi kita masing-masing.


Sebaiknya memang cari sekolah yang optimal yang bisa diraih dan direalisasikan untuk mencapai cita-cita. Selalu berkembang, selalu belajar dan tanpa henti memperdalam terus kemampuan diri dalam spesialisasi tiap pribadi.




  • Browsing, FB-an, Twitteran dan Blogging


Ini adalah kegiatan yang sangat umum dan disukai pada masa platinum ini. Informasi live dan singkat adalah kesukaan generasi jaman platinum ini. Komunikasi dalam jaringan sosial (FB-an dan Twitteran), mencari informasi secara cepat (browsing) dan aktualisasi diri (blogging) adalah media yang tepat dalam mengkomunikasikan banyak hal kepada dunia (bukan hanya teman-teman). Banyak hal bisa didapat di sini, banyak hal bisa dibagikan di sini, transparansi yagn beratnggung jawab adalah suatu budaya yang mulai disukai, kreatifitas dan inovasi lahir secara cepat membuat kita terheran-heran.


Kita semua masih belajar, mengamati, mengkaji dan memahami fenomena kemajuan teknologi ini semoga banyak pihak makin matang, makin dewasa dan bertindak dengan bijak untuk mencapai kemajuan, kesejahteraan dan kebahagiaan bersama. Setidak-tidaknya tidak saling mengganggu.




  • Cari Informasi


Untuk mencari informasi sat ini begitu mudah. Dahulu kala informasi dicari dengan menanyakan pada orang lain atau mencari dari media tertulis. Saat ini cukup on line di internet, buka salah satu search engine (google, yahoo, bing dll), ketik kata kunci yang dicari. Apapun itu Anda akan dapatkan informasinya. Mudah bukan ?


Wahh ternyata tinggal di Jakarta yagn sumpek, apdat, macet dan panas ini bisa dinikmati juga ya. Meski demikain saya tetap ebrharap buat diri sendiri bahwa hidup di manapun di seluruh pelosok Indoensia atau dunia masih bisa dinikmati dan dibuat nyaman. Kemajuan teknologi sungguh diluar perkiraan sebelumnya, komunikasi anatar pribadi dan bisnis berkembang dengan lebih merata.


Semoga di seluruh Indonesia tertular kemajuan komunikasi, kematangan dan kebijaksanaan dalam mengantisipasi segala kemajuan teknologi, sehingga tidak perlu pribadi-pribadi berbondong-bondong ke jakarta. Di daerahpun kita bisa berkembangdan maju.


Bagaimanapun, Selamat Ulang Tahun Jakarta.

Selasa, 22 Juni 2010

Selamat Ulang Tahun Jakarte Yee



Wah udah 483 tahun ya kota Jakarta. Umur yang tergolong sangat matang. Pada saat ulang tahun adalah saat introspeksi. Apa ya yang bisa dievaluasi untukkemajuan yang lebih baik buat Jakarta di masa depan ? Berikut sekelumit beberapa diantaranya :




  • Transportasi (Kemacetan)


Kemacetan sudah menjadi hal umum di Jakarta, pada waktu berangkat pagi, pualng kantor, dekat sekolah, tempat perbelanjaan, pasar dan perempatan adalah waktu dan lokasi yang biasa akan ditemui si macet. Satu pemikiran sederhana yang bisa dipertimbangkan adalah selain pembangunan jalan pintas, by pass atau jalan tol adalah pembenahan Moda Transportasi Umum Massal .


Pemindahan penumpang dari semula kendaraan pribadi ke kendaraan umum massal dapat terjadi apabila ada pembenahan dalam moda ini terutama dengan meningkatkan kenyamanan, keamanan dan aksesbilitas. Bisa juga dipertimbangkan moda transportasi lain dalam aera-area macet. Moda transportasi yang bisa menjadi alternatif yaitu Sub Way, Monorel, Kereta Api Cepat dan moda jenis lain. Dalam pembangunannya perlu direncanakan sesuai denagn tata kota jakarta secara keseluruhan dan kesesuaian untuk 30 -50 tahun kedepan.




  • Air (Banjir)


Banjir merupakan langganan untuk daerah-daerah tertentu di Jakarta. Sungguh beruntung sejak jaman pra kemerdekaan sudah mulai dibuat kanal timur dan kanal barat untuk mencegah banjir yang sudah terjadi sejak dulu kala.Kedua kanal ini sudah tembus ke pantai utara jawa. Perlu ada strategi jangka panjang agar selain pemeliharaan kanal tersebut dibuat solusi lain agar banjir jauh-jauh dari kota Jakarta.




  • Kepadatan Penduduk (Pembangunan Perumahan)


Pembangunan perumahan merupakan tuntutan akan kepadatan penduduk. Suka tidak suka mau tidak mau sehubungan lahan makin mahal dan terbatas pembangunan mengarah vertikal. Memang pembangunan apartemen dan perumahan sudah dilaksanakan di seluruh pelosok Jakarta. Masalah utama adalah perlunya pembangunan perumahan untuk golongan menengah ke bawah.




  • Kota Metropolitan ke Megapolitan


Kota Jakarta bukan hanya kota metropolitan tetapi sudah menuju kota megapoltian yang menjadi refernsi dan mercu suar kota- kota besar di dunia untuk segala aspek, seperti pembangunan ekonomi, budaya, politis.sosial dan perkembangan teknologi di masa depan. Pembenahan dan terus penyempurnaan perlu dilakukan untuk menjadi kotayang nyaman disinggahi dan ditinggali oleh penduduk di seluruh dunia.





  • Kebersamaan dengan Kota Tetangga Dekat


Kota Jakarta bisa menajdi daya dukung sebagai ibu kota negara Indonesia jika ada kebersamaa dengan kota-kota sekitar. Maka lahir istilah Jabotabek (Jakarta Bogor Tangerang Bekasi). Sebenarnya dalam jangka panjang kota tetangga yang akan mendukung jakarta tidak hanya itu. Di masa depan akan didukung kota Sukabumi, Kerawang, Cianjur dan kota-kota lainnya.


Adanya kerja sama dan kebersamaan dalam lingkup yang besar sehingga daya dukung semua aspek untuk menjadi kota besar yagn diakui dunia dapat dibanggakan.


Selamat Ulang tahun Jakarte Yee





Harapan


Memang agak klise, namun inilah kata pertama yang selalu didengungkan nenek dan ibu saya. Salah satu keindahan dan selalu diberikan Tuhan Sang Pencipta pada manusia adalah harapan. Janganlah berhenti untuk selalu memiliki harapan. Harapan cuma-cuma diberikan dan dimiliki sebagai salah satu bekal hidup.


Harapan berarti mempunyai perkiraan akan mendapatkan dan menjalani kehidupan lebih baik di masa depan. Baik itu dalam hubungan dan interaksi dengan pribadi sendiri, interpersonal dengan orang lain dan hubungan personal khusus dengan Sang Pencipta.


Harapan laksana matahai terbit. Cahaya bersinarnya memberikan suatu kesejukan, motivasi dan arahan sinarnya makin terang. Saatnya dalam harapan tersebut bisa menemani setapak-demi setapak apapun yang akan dihadapi hari ini. Segala tantangan akan bisa dihadapi dengan tetap punya harapan dan keberanian untuk menghadapi.


Berdoa dan berusaha adalah duet yang selalu memberikan harapan bahwa kehidupan akan indah dan lebih baik lagi. Mari bersyukur atas harapan yang diberikan pada kita untuk menapak setidaknya pada hari ini.

Selasa, 08 Juni 2010

109 Tahun Soekarno

kaa3


Saat ini 109 tahun umur Soekarno jika masih hidup. Bukan dalam hitungan angka Bung Karno akan hidup tetapi akan dikenang sepanjang negara Indonesia ini berdiri. Juga bukan hanya dihormati akan perjuangan dan kedalamannya akan nilai-nilai universal berbangsa dan bernegara, tetapi oleh seluruh dunia diakui sebagai pemimpin yang menorehkan ajaran yang selalu digali dan dikaji bahwa pemimpin harus berjuang secara penuh dan ikhlas untuk seluruh rakyatnya dan masyrakat dunia.


Tepatlah namanya diganti dari "Bung Kusno" menjadi "Bung Karno" yang memberikan arti membongkar tatanan yang tidak benar demi untuk kemerdekaan dan perjuangan nilai-nilai yang luhur. Semuanya itu dirumuskan Bung Karno dari nilai-nilai jati diri bangsa Indonesia dalam rumusan yang akhirnya sebagai pemersatu kita semua yaitu Pancasila.


Bung Karno tidak pernah usai untuk belajar, sejak muda sampai akhir hayat selalu berfikir cara untuk lebih mensejahterakan rakyat dan membangun tatanan keadilan buat semua umat manusia. Perjuangannya tidak pernah usai bahkan ajarannya sampai saat ini tetap hidup dan dipelajari dan dikaji.


Bung Karno memberikan nilai tambah yang sangat besar buat arti Kemerdekaan dan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar, yang tidak lebih tinggi atau lebih rendah dari bangsa lain. Nilai-nilai ajarannya masih up to date sampai saat ini.


Sebagai founding father atau bapak bangsa, Soekarno bersama dengan bapak-bapak bangsa Indonesia seperjuangan lain telah mengantarkan bangsa Indonesia dalam masa kemerdekaan dengan perjuangan tenaga, harta benda dan nyawa secara ikhlas dan tulus uberjuang tanpa pamrih untuk kehidupan yang lebih baik buat seluruh bangsa Indonesia. Bukankah kita akan malu jika berjuang dengan berhitung untung rugi dan hanya mementingkan diri sendiri ?


Tetap ada bapak-bapak bangsa dan pemuda-pemuda yang berjuang demi nilai-nilai yang luhur, berkeadilan, berkemanusaian, permufakatan dan demi kesejahteraan dan kesetaraan seluruh masyarakat dunia yang akan lahir dari bumi pertiwi ini. Mereka akan lahir dan berjuang untuk kehidupan lebih baik buat bangsa Indonesia dan dunia. Perjuangan belum usai dan tidak ada kata menyerah.


Akan lahir pemuda, pemudi, bapak, ibu yang penuh perjuangan mengisi kemerdekaan ini baik untuk bangsa Indonesia maupun untuk kemanusiaan secara universal. Soekarno adalah salah seorang yang memberikan tonggak, dan akan ada soekarno-soekarno lain yang kan memberikan tonggak lagi untuk kehidupan lebih baik di masa depan.


Mari berjuang terus bergandengan tangan dan jangan menyerah.

Minggu, 06 Juni 2010

Jalan Braga Bandung : Kenangan yang tak Usai


Jalan Braga merupakan salah satu lokasi wisata di bandung yang perlu dilestarikan. Secara historis Braga sudah mulai dikenal sejak jaman Hindia Belanda tahun 1920-an. Sampai saat ini, Jalan Braga merupakan monumen penting kota Bandung. Bangunannya masih banyak yang dipelihara seperti aslinya sehingga wisata ke sini terlihat seperti wisata ke kota tua. Namun demikian pengaruh modernisasi sudah mulai terasa meski tidak menghilangkan keaslian bangunan masa lalu.


Braga Citiwalk merupakan pengaruh modern, dengan bangunan lama yang diisi tempat nongkrong dengan produk-produk modern. Ada tempat makan, ada tempat jalan-jalan dan tempat untuk merasakan aura Braga dalam historis masa lalu dan kini. Sedangkan New Majestic di ujung jalan masih mengesankan masa lalu. Tahun 1990-an lalu saya kenal di sini terdapat bioskop sederhana yang cukup diminati. Sedangkan di ujung jalan Braga terdapat monumen penting buat masyarakat dunia yaitu Gedung Merdeka tempat diselenggarkannya Konferensi Asia Afrika 1955 dan 2005 yang memberikan tonggak penting buat perdamaian dunia.



Satu hal penting untuk menikmati jalan Braga adalah dengan berjalan kaki. Jikapun naik kendaraan pribadi, diparkir aja dan lakukan jalan dari ujung satu ke ujung yang lain jalan Braga. Wah bisa berfoto ria, bisa menikmati keasrian gedung-gedung tua, bisa merasakan life style masa lalu dan kini yang membuat kesan Kota Bandung yang asri dan indah terasa.



Braga hanya satu jalan pendek, namun memberikan arti buat kota Bandung dan dunia. Awal kegiatan dahulu di jalan braga, meski saat ini pusat kegiatan dan keramaian sudah berpencar ke banyak tempat, jalan braga tak bisa dihilangkan begitu saja. Sejarah kota bandung dan perdamain dimulai dari sini. Satu tambahan yang mungkin bisa dilakukan yaitu dibuat suatu sentra oleh-oleh dan gift khas Bandung yang terpilih layaknya jika kita jalan-jalan ke eropa. Sehingga wisatawan begitu kembali ke tempat masing-masing ada kenang-kenangannya dan bisa bercerita.


Semoga keasliaan suasana Braga dan historisnya tetap bisa membuat kita merasakan dan mengilhami akan masa depan yang lebih baik.


Salam Tour Lokasi.


Sabtu, 05 Juni 2010

Wisata Jejak Sejarah : Gedung Merdeka Bandung = KAA

kaa2Jasmerah : Jangan sekali-kali melupakan sejarah, ungkapan yang mulai dipopulerkan oleh Soekarno. Memang jika dicermati lebih dalam masa lalu berpengaruh cukup besar akan saat ini dan di masa depan. Meski kunci ada apda saat ini, dengan menapaki jejak sejarah kita dapat memahami, menghormati, belajar dan mengisi perjuangan yang telah dicanangkan pendahulu dan bapak bangsa (founding father) bangsa ini dan bangsa lain yang menjunjung tinggi martabat dan kedamaian dunia.


kaa


Salah satu tonggak untuk menegakkan kedamaian dan kerjasama yaitu Dasasila Bandung yang esensinya "pernyataan mengenai dukungan bagi kedamaian dan kerjasama dunia" dideklarasikan oleh 29 negara yang mewakili setengah penduduk dunia saat itu. Dasasila Bandung sudah berumur lebih dari 55 tahun namun isinya masih bisa menjadi pegangan saat ini. Sebaiknya tiap insan manusia terutama pemimpin-pemimpin bangsa memahami dan menjalankannya dalam kancah konstelasi kerjasama global. Konferensi Asia Afrika (KAA) diselenggarakan 18 - 24 April 1955 meruapakan tonggak pemersatu yang melahirkan gerakan Non Blok. Pada tahun 2005 kembali diselenggarakan 50 tahun peringatan dihadiri 89 pemimpin negara dan perwakilan organisasi dunia termasuk Sekjen PBB dalam suatau Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika 2005. Hasil dari konferensi ini adalah NAASP (New Asian-African Strategic Partnership, Kerjasama Strategis Asia-Afrika yang Baru) dalam butir-butir yagn disebut Nawa Sila.


Pada kesempatan tugas kerja ke Bandung, saya sempat melihat Gedung Merdeka sebagai tempat KAA 1955 dan KAA 2005. Secara sekilas kita hanya melihat gedung tua, namun jika mengkaji lebih dalam gedung tersebut telah melihat pemimpin-pemimpin dunia menorehkan tonggak untuk meningkatkan perdamaian dan kerja sama internasional secara bermartabat.


Gedung Merdeka


Sayang sekali kesempatan tersebut saya tidak sempat masuk ke lokasi dalam musem, dalam kesempatan lain saya pasti akan datang. Saya tetap merasakan aura konferensi dengan hanya melihat dari luar gedung tersebut. Berkali-kali ketika saya kuliah di bandung telah tertanam dan sering melihat gedung merdeka yang memberi kesan memberikan nilai sejarah pada bangsa ini dan bangsa-bangsa di penjuru dunia.


Semoga kerjasama antara negara dan perdamaian dunia tetap selalu diperjuangkan semua pihak, kini dan nanti.


Salam Tour Lokasi

Kamis, 03 Juni 2010

Sukabumi : Bergelimang Curug (Air Terjun)


Sukabumi kabupaten terluas di pulau jawa, dibatasi gunung di utara dan samudera di selatan. Sungguh lengkap nian tempat wisata di sini. Ada cukup banyak wisata gunung yang bisa digali, wisata sungai arus liar, wisata alam, wisata perjalanan kelak kelok jalan, wisata perkebunan, wisata ikan hias, wisata makanan tradisional, wisata potensi usaha, wisata pantai dan lain sebagainya. Awalnyapun saya tidak terbuka mata atas potensi ini. Baru saja saya dalami satu daerah bagaimana jika daerah-daerah lain di Indonesia ? Wah sungguh indah dan permai memang bumi pertiwi ini.


Tulisan ini ingin berbagi banyaknya curug di daerah sukabumi. Diantaranya yaitu : Curug Sawer (Situ Gunung), Curug Cipareang, Curug Cibeureum, Curug Cikaso, Curug Cigangsa (Curug Luhur), dan Curug Cikanteh. Penulis pada kesempatan datang kunjungan wisata di ujung genteng mampir ke 3 curug diantaranya. Curug Sawer (Situ Gunung) telah didatangi dalam tulisan terdahulu.



Curug Cigangsa terletak di dekat kecamatan Surade, Selatan Sukabumi atau sekitar 22 km sebelum ujung genteng. Curug ini merupakan curug termegah yang pernah saya lihat. Dari Surade letaknya sekitar 1 km dari kota kecamatan, nah untuk mencapainya sungguh suatu tantangan. Mobil dapat dititipkan pada warga, rombongan harus berjalan kaki menuju curug cigangsa. Perjalanan kaki ini sungguh memberikan kesan tersendiri, awalnya melalui jalan rata di sekitar persawahan dan perkebunan dan melintasi suangai nan jernih. Tak disangka sungai tersebut ternyata sungai di atas jalur aliran air curug. Setelah melewati sawah yang permai akhirnya jalan turun tajam, hati-hati jalan licin namun mengasyikkan. Lebih



Perjalanan Ke Curug Cigangsa (Curug Luhur)

baik sandal dibuka dan sebelumnya telah dipersiapkan celana tanggung atau pendek serta membawa baju ganti.


O..la la setelah perjalanan singkat sekitar 10 - 20 menit berjalan, kami menyaksikan curug cigangsa yang megah. Meski air pada saat itu agak keruh karena ada pegalihan irigasi tidak mengurangi kemegahan curug cigangsa. Terdapat 2 tingkatan curug, yang curug utama dan curug lanjutannya, di samping terdapat pula curug kecil. Sesampai di sekitar lokasi jika tidak berjalan ke arah balik curug rasanya tidak afdol. Kami berjalan hati-hati karena licin untuk menuju balik curug. Baju basah semua dan jalan yang licin tak menyurutkan kami untuk berteguh hati menghadapi tantangan ke balik curug. Kami sempat berfoto ria juga. Tak lupa kami bergaya di depan curug. Untuk menuju ke sana harus berendam, balasannya kami menggapai tempat yang strategis untuk berfoto ria.



Acara kunjungan ke curug cigangsa ditutup dengan makan siang. Sungguh enak makan sayur asem, tempe, tahu dan ayam goreng di depan curug cigangsa. Tak lupa kami merasakan minum air kelapa muda plus daging mudanya yang langsung diambil dari pohon. Wahh sungguh mengesankan dan nikmat. Pelayanan dan jalur ke curug cigangsa memang masih murni, belum ada tanda-tanda penyediaan secara khusus untuk pengunjung meski berdasarkan cerita warga wisatawan dari jerman pun pernah sampai ke curug cigangsa ini. Bagaimana dengan Anda, berminat ke curg cigangsa ? Sayang sekali jika tidak mengunjungi salah satu curug yang megah ini.



Perjalanan Sungai ke Curug Cikaso

Kunjungan terakhir rangkaian wisata ke ujung genteng sebelum kembali ke Jakarta adalah curug cikaso. Dengan perjalanan mobil ditempuh sekitar 20 menit dari curug cigangsa. Di lokasi, dinas perhubungan kabupaten sukabumi ikut berperan serta menyediakan angkutan sungai. Selain curug cikaso terdapat beberapa lokasi wisata lain disekitarnya yaitu gua aul dan wisata ke muara sungai.


Untuk menuju ke lokasi curug cikaso kami menggunakan perahu sungai sederhana yang memuat sampai 10 orang. Dalam waktu hanya 5 menit perahu tersebut sampai ke lokasi. Wah sayang ya pemandangan indah sungai hanya dinikmati 5 menit. Pemandangan sebentar tersebut tetap saja cukup untuk dinikmati , inilah sebagian indahnya alam sukabumi dan tentunya lokasi yang pas untuk berfoto ria.



Sehubungan kami sudah puas berendam, berbasah ria di curug cigangsa, di curug cikaso kami cukup puas dengan melihat dan minum air hangat serta gorengan dan mie. Saat itu memang sedang hujan deras. Curug Cikaso terdiri dari 3 bagian curug/air terjun. Nilai lebih curug ini adalah penyediaan khusus kerja sama warga dan dinas perhubungan untuk bisa sampai ke lokasi (perahu sungai), depot oleh-oleh berupa kaos dan cendera mata serta pusat informasi untuk mendalami lokasi lebih lanjut. Kami baru tahu bahwa di curug cikaso terdapat lokasi untuk berenang sampai kedalaman 1,5 m, ada juga yang lokasi kedalaman 2 - 4 m, namun mesti hati-hati juga ada yang punya kedalaman sampai 20-an m.


Setelah kami puas wisata mengunjungi ujung genteng dan sekitarnya kami kembali ke Jakarta. Perjalanan kembali bisa menjadi cerita tersendiri. Sehubungan kami kembali sekitar 17.30-an, dan kondisi malam untuk mencapai jalur kembali kami berkelak kelok menuju jalur yang paling memungkinkan. Ternyata setelah tanya sana sini kepada warga sukabumi yang ramah, (bahkan meski jalanan sepi kami terpaksa mengetuk warga yang sedang istirahat di rumah) sambutan warga cukup ramah dan memberikan petunjuk kembali ke jakarta lewat ktoa sukabumi dengan lancar. Kendali saat ini pada pembawa kendaraanyang harus tetap ditemanin supaya tidak capai. Ada masalah lampu mobil yang perlu ditempel dengan isolatif tidak membuat kami kesal bahkan memberikan kesan tersendiri.


Ada 3 jalur untuk kembali ke jakarta, jalur lewat pelabuan ratu, jalur cikidang dan jalur via kota sukabumi. Saran dari warga adalah melalui pelabuan ratu meski memutar sehubungan jalur sukabumi sedang diperbaiki, namun kami memilih jalur ketiga melalui sukabumi. Kami sempat menikmati makan sate di sukabumi pada malam hari, wahh aneka kesan dan perasaan atas perjalanan ini pasti tak akan terlupakan dalam memori kami. Sukabumi khususnya ujung genteng dan curug-curug tersebut membuat kami sadar bahwa banyak pemandangan alam yang indah, wisata penuh tantangan dan kenangan yang membuat kami percaya Tuhan memberikan banyak hal baik kepada manusia.


Salam Tour Lokasi pada kunjungan di lokasi lain.



Situ Gunung : Danau, Curug, Area Camping dan Ojek Ekstrim
Ujung Genteng : Perjalanan panjang ke pantai samudera
Ujung Genteng : We Shall Return
Ujung Genteng : Ombak 7, Pulau Keris, Citireum
Ujung Genteng : Pelepasan Tukik dan Penyu Bertelur
Sukabumi : Bergelimang Curug (Air Terjun)

Ujung Genteng : Pelepasan Tukik dan Penyu Bertelur

Perjalanan ke ombak 7 sungguh berkesan. Belum sampai kesan itu kami cerna, kami diantar guide menuju pelepasan tukik ke samudera. Perjalanan ke lokasi dari ujung genteng sekitar 20- 30 menit bisa digunakan jalur mobil. Memang perjalanan bergelombang, melewati pantai berpasir dan beberapa sana sini jalan berlumpur namun cukup banyak kendaraan tiba di lokasi.


Sesampai di lokasi Pangumbahan namanya, sore itu sekitar pukul 17.30 akan dilepas 200-an tukik (bayi penyu). Pada masa liburan seperti sekarang hampir tiap hari sebanyak ratusan tukik dilepas ke samudera. Masyarakat dapat langsung melihat acara pelepasan ini. Penyu yang telah ada sejak 200 juta tahun lalu (seumuran dengan dinosaurus) merupakan hewan yang dilindungi dan mempunyai karakteristik tersendiri lihat di link penyu.


pantai ujung genteng


Menurut informasi ratusan tukik yang dilepas tersebut kemungkinan yang hidup mungkin hanya satu. Jadi persentase kehidupannya sangat kecil, namun usaha-usaha untuk melestarikan penyu tersebut masih selalu diusahakan. Acara pelepasan ini sungguh ramai, ada sekitar ratusan pengunjung yang menyaksikan pelepasan tukik ini ke samudera.


Ada kesan tersendiri perihal pantai tempat tempat pelepasan tukik ini, pantai terindah yang pernah saya lihat. Bahkan menurut seorang rekan lebih indah dari pantai di Bali. Pasirnya lembut, ombak dan gelombangnya bergelora, pemandangan teluknya menawan, pokoknya lokasi pas selain untuk melihat pelepasan tukik dan penyu bertelur, tempat yang pas juga untuk melihat pemandangan samudera dan pantai.



Tentu seperti diperkirakan : pengunjung berfoto ria, memegang tukik, ikut melepas tukik meski waktu pelepasan sebenarnya cukup singkat. Sore sengaja dipilih waktu untuk pelepasan karena air pasang samudera sedang berlangsung. Memang kami lihat dengan kepala mata sendiri, saat sore tersebut gelombang dan ombak sangat menakutkan, tinggi, bergelora dan sewaktu-waktu bisa menelan manusia jika tidak hati-hati. Melalui megaphone, dari pihak panitia pelepasan , diminta semua pengunjung segera menjauhi pantai karena pasang akan membahayakan. Setelah pelepasan tukik, semua warga diminta menjauhi pantai dan pantai dikosongkan. Waduuhh terbayang kembali perjalanan kami dengan perahu nelayan di tengah samudera. Kami ternyata cukup bernyali untuk menempuh perjalanan tersebut, untungnya bukan pada saat air samudera pasang.


Untuk melihat penyu bertelur biasanya malam hari pukul 22.00WIB, sehubungan kami cape meski guide kami mengajak, kami lebih suka untuk tidur, bahkan saya sendiri pun sudah mencium bantal dengan nyenyak.


Perjalanan balik ke pengianpan sungguh suatu tantangan juga. Hujan deras dan kawasan yang remang-remang mesti cukup awas untuk mencapai jalur jalan menuju penginapan. Perjalanan ini menjadi kenangan tersendiri. Kami mengalami banyak tantangan dalam kunjungan wisata ini. Sempat kami mampir juga beberapa menit sebelum hujan ke pantai aquarium. Menurut informasi, di pinggir pantai dapat dilihat ikan-ikan kecil berenang layaknya kita melihat ikan di aquarium. OOhh mungkin karena hal tersebut dinamakan pantai aquarium. Yang kami lihat beberapa wisatawan mancanegara (bule) sedang bercengkerama di pinggir pantai melepas penat setelah siangnya mungkin berselancar. Lokasi pantai aquarium ini dikenal sebagai salah satu tempat berselancar.


Seorang rekan berencana berselancar, sayang tidak bisa terlaksana sehubungan waktu yang padat. Ternyata liburan 3 hari dengan perjalanan pun tidak cukup memenuhi semua agenda dan keinginan kami untuk kunjungan wisata. Namun demikain kami cukup puas dan membawa oleh-oleh kenangan indah tersendiri. Semoga tempat-tempat wisata di ujung genteng tetap lestari bahkan berkembang seperti umur penyu yang mencapai ratusan juta tahun. Semoga...


Salam Tour Lokasi.



Situ Gunung : Danau, Curug, Area Camping dan Ojek Ekstrim
Ujung Genteng : Perjalanan panjang ke pantai samudera
Ujung Genteng : We Shall Return
Ujung Genteng : Ombak 7, Pulau Keris, Citireum
Ujung Genteng : Pelepasan Tukik dan Penyu Bertelur
Sukabumi : Bergelimang Curug (Air Terjun)

Ujung Genteng : Ombak 7, Pulau Keris, Citireum

Perjalanan jauh Jakarta - Ujung Genteng yang memakan waktu 10 jam lebih termasuk istirahat makan dan mampir ke pantai Loji cukup membuat kami lelah. Kami semua terlelap dan tidur nyenyak di atas kasur dan karpet sesuai tempat tidur yang kami pilih. Hari esok menjelang sudah tidak sabar kami nanti, kami biarkan tubuh kami untuk pulih kembali dengan membiarkan badan tidur se-nyenyak-nyenyak-nya.


Kami berombongan memang suka sekali tantangan, sekali kami punya keinginan bagaimanapun caranya harus terlaksana. Termasuk rencana hari itu untuk melihat pantai ombak 7 yang katanya pantas dilihat. Ada 2 cara untuk melihatnya yaitu dengan menaiki ojeg dan melalui samudera dengan perahu nelayan. Kami pilih cara kedua. Kami mencari tahu ke sana sini cara untuk mendapatkan sewaan perahu nelayan. Ada saran bahwa kemungkinan untuk berlayar bisa ditentukan esok harinya tergantung cuacanya.


Sejak semalam memang kami telah mencari perbandingan perahu, awalnya untuk berdelapan disarankan menyewa 2 perahu. Namun kami akhirnya di pagi hari dapat memastikan menggunakan satu perahu dengan sewa yang cukup pantas.



Pagi hari menjelang tunggu waktu dan disiapkan bekal makan siang, kami bermain ke pantai ujung genteng yang berdekatan dengan penginapan. Sungguh indah pemandangan samudera lepas (ujung genteng diselatan pulau jawa berbatasan langsung dengan samudera hindia/indonesia) dengan ombak menggelora, kedalaman yang tak bertepi dan tantangan yang menaikkan andrenalin.


Tepat pukul 10.00 pagi kami mulai berlayar dengan perahu nelayan. Berdelapan ditambah 2 nelayan memang muatan yang pas untuk perahu nelayan dengan tenaga mesin diesel berbahan bakar solar. Kami diwanti-wanti untuk kembali menuju pangkalan perahu paling lambat pukul 14.00 sehubungan makin sore akan ada pasang naik yang ombaknya tinggi dan berbahaya.



Tujuan pertama adalah ombak 7 yang penantiannya sudah sejak 6 bulan lalu. Menurut cerita nelayan pada saat ada pasang naik dan gelombang bergelora, di pantai ombak 7 akan secara berkejaran 7 ombak besar dan bergulung-gulung sebelum memecah ke pantai. Memang di daerah tersebut bertebaran karang di ujung tanjung (daratan yang menjorok ke laut). Waktu kedatangan kami memang tidak tepat, kami berada di sana sekitar pukul 11.30 pada saat belum pasang naik dan udara cerah. Adanya ombak 7 memang tidak terlihat, namun...ternyata kami melihat ombak 2 atau 3 pun..sudah sungguh-sungguh mengagumkan. Gulungan ombak tinggi yang menakutkan, membuai dan cukup tinggi saling berkejaran dan akhirnya memecah ke pantai. Kami memandang dari jarak yang dekat dan aman meski terlihat cukup jauh, tetapi kami melihat suasana, deburan ombak dan irama ombak 7 dengan sangat terasa. Memang harus melihat sendiri untuk merasakannya. Akan sulit dicari tandingannya di tempat lain atas pemandangan ombak 7 yang bergulung-gulung. Anda musti menyaksikannya sendiri...saya sudah dan Anda bagaimana ?



Satu pesan dari kami pertimbangkan keselamatan menuju ke sana. Kami sarankan menggunakan jalan darat, sehubungan jalan samudera sangat riskan akan bahaya. Untuk tantangan mengarungi samudera ini akan terurai di akhir tulisan ini.


Pulau keris adalah nama tempat, berupa pantai yang disekitarnya dikelilingi bebatuan karang. Kita bisa mendarat namun perahu nelayan hanya memberikan waktu 1 menit untuk mendarat, itupun mendarat perorangan dengan penuh keberanian di batu karang. Sangat menantang bahaya, kamipun tidak ada yang mengambil inisiatif untuk mendarat, cukuplah melihat dari jarak 50 meteren.


Akhirnya untuk waktu istirahat dan bermain air kami mendarat di pantai yang dinamakan citireum. Pantai indah, sepi dan berada pada teluk diantara karang disekelilingnya. Sungguh berani nelayan yang mengantarkan kami, dengan ketenangan mereka berdua berhasil mendaratkan perahu nelayan tersebut ke pantai.



Namun ternyata pada saat mendarat, ooo mak jangg.. perahu sudah berhenti dan berada di pinggir pantai...gelombang yang memecah pantai masih juga nakal mendorong perahu makin ke dalam. Rekan anggota rombongan kami berusaha menyelamatkan diri dari kemungkinan terdorong perahu dan tergilas. Kami semua memang selamat namun satu rekan kami kehilangan cincin emas dan kacamata hitam. Satu rekan lain kamera sakunya terendam air. Kami semua berusaha mencari cincin dan kacamata tersebut bahkan dibantu nelayan namun sampai waktu erjalanan pulang tak diketemukan juga.


Selama di citireum kami bermain cukup bergembira. Kami berfoto ria dengan segala posisi gaya, berendam di air, bermain air, di atas pasir, di atas jejakan kaki pasir, dalam posisi berlari, diantara batu karang, pokoknya kalau tidak ingat waktu bisa-bisa kami lupa pulang. Kami bermain air, berendam, makan siang, menyusuri pantai, menyusuri batu karang dan bahkan berlari-lari di atas pasir pantai. Pokoknya kami bergembira penuh sampai-sampai beberapa dari kami lupa memakai sunblock (tabir surya) sehingga kulit muka kami banyak yang terbakar.



Perjalanan pulang adalah perjalanan yang paling berkesan, bahkan paling membekas selama kami ke ujung genteng. Kami baru menyadari tantangan dan bahaya perjalanan ini pada saat kami pulang menuju ke bagan/pelabuhan perahu nelayan. Ombak yang kami hadapi adalah ombak samudera yang di dunia hanya ada 7 dan bukan ombak laut. Batas antara darat, laut dangkal dan kedalaman samudera sangat dekat dengan pantai. Bahkan kami diberitahu, di ujung genteng ini pantai landai beberapa meter saja langsung curam sedalam samudera yang kedalamannyapun susah dikira. Bahkan jika sudah ada ombak, tubuh bisa ketarik ke samudera dan tak bisa ditahan lagi, jadi kehati-hatian harus menjadi pertimbangan utama. Bisa Anda bayangkan, ombak di samudera seberapa besar. Meski tinggi ombak hanya 1 - 3 meter rasanya sungguh besar karena kedalaman samuderanya sungguh tak terkira.



Pada saat kami berangkat pukul 10.00, istilah nelayan turun atau mengikuti arah mata angin. Sebaliknya pada saat kami pulang sekitar pukul 14.00 kami naik atau melawan mata angin. Tentu saja perahu terombang ambing seperti naik kora-kora atau halilintar di dunia fantasi. Kami terayun ayun dalam perahu nelayan yang hanya berkapasitas 10 orang. Malahan, kami bukannya takut tetapi malah bergembira dan tertawa berani menantang ombak samudera. Kami melihat tidak ada perahu nelayan lain, ada satu perahu nelayan yang dinaiki wisatawan jepang namun hanya berjarak dekat pelabuhan nelayan. Kami satu-satunya perahu nelayan yang menantang ombak samudera pada sore itu. Perahu kami terayun-ayun ombak samudera, apalagi kami tidak ada yang menggunakan pelampung. Segala kemungkinan bisa terjadi, satu diantara kami ternyata selalu memanjatkan doa untuk keselamatan kami. Bagaimanapun juga tantangan dan bahaya perjalanan naik perahu kami, kami menghadapinya dengan bergembira dibantu doa. Kami bisa merasakan di satu sisi tantangan, di satu sisi bahaya, di satu sisi keberanian untuk menghadapi dan tentunya kepasrahan dengan doa. Akhirnya dengan segala paduan perasaan itu kami sampai ke pelabuhan nelayan dengan selamat.


Terima kasih untuk semua penyertaan Tuhan, pantai keris, ombak 7 dan citireum memberikan kami suatu perjalanan historis atas keberanian, tantangan dan doa.


Salam Tour Lokasi



Situ Gunung : Danau, Curug, Area Camping dan Ojek Ekstrim
Ujung Genteng : Perjalanan panjang ke pantai samudera
Ujung Genteng : We Shall Return
Ujung Genteng : Ombak 7, Pulau Keris, Citireum
Ujung Genteng : Pelepasan Tukik dan Penyu Bertelur
Sukabumi : Bergelimang Curug (Air Terjun)





Rabu, 02 Juni 2010

Ujung Genteng : We Shall Return


Ha..ha...saya ingat kata-kata Jenderal Mc Arthur : I Shall Return. Demikian juga kami yang suka travel menuju tempat-tempat menantang, ter-magnet oleh daya tarik ujung genteng untuk kembali lagi. Kami pernah datang pada Nov 2009 dengan segala kenangannya. Kami hanya sempat melihat tempat pelelangan ikan, makan ikan bakar asli ujung genteng dan hanya mendengar tempat-tempat eksotis sekitar ujung genteng untuk didatangi. Hati kecil menyapa kami kembali untuk kembali ke ujung genteng, dan kami telah kembali dan membuktikan sungguh banyak tempat yang bisa dilihat di sekitar ujung genteng. Sengaja sekitar ujung genteng saya tulis dalam beberapa potongan tulisan.



loji2



Kami satu rombongan ber-delapan. Tiga pria dan 5 wanita dengan menggunakan satu mobil yang siap melintasi jalan rata dan jalan bergelombang. Tujuan kami ke ujung genteng menginap selama 2 malam. Untuk penginapan, jauh-jauh hari kami memesan dengan bantuan internet : kami ketik keyword kata kunci pada search engine www.google.com dan kami mendapatkan tempat dan contact person-nya. Kami memesan satu penginapan 2 kamar, satu ruang luas yang menyediakan juga kompor, kulkas, 2 kamar mandi, televisi dan yang terpenting pemandangan langsung ke pantai. Inilah yang menjadi nilai lebih penginapan yang kami pilih.





Kami berangkat pagi-pagi sekitar pukul 8.30 wib dari jakarta. Jalur perjalanan sengaja melewati cibadak ke arah pelabuan ratu dan belok kiri di jembatan kuning langsung ke arah ujung genteng. Sungguh di luar dugaan kami, di ciawi sudah macet bahkan melalui internet jalur twitter kami mendapatkan berita macet ada di jalur-jalur menuju luar kota seperti halnya di tol cipularang menuju bandung.





Meski menuju cibadak pamer alias padat merayap, perjalanan ditempuh dengan gembira. Kami saling bercerita dan memberikan joke-joke agar dalam perjalnan selalu segar dan memberikan keceriaan. Setelah melalui jembatan kuning di kiri jalan kami mampir ke pantai loji untuk makan siang. O la la kami bertemu satu rombongan dari bandung yang tidak menyiapkan makanan. Mereka sungguh tergiur makanan yang kami sendiri telah siapkan dari jakarta. Kami makan dengan lahap termasuk menyantap buah di hadapan samudera indonesia dari pantai loji. Siang terik itu menjadi menyenangkan setelah santap siang, bahkan kami sempat berfoto ria memperlihatkan efek shadow/bayangan yang masing-masing dari kita mengharapkannya sebagai foto profil pribadi.


Perjalanan lanjutan paska makan siang menjadi suatau penantian yang menyenangkan. Sebentar lagi kami akan tiba kembali ke ujung genteng. Sejak penantian 6 bulan ini, akhirnya pada akhir Mei 2010 kami kembali ke ujung genteng. Penantian kami akhirnya kesampaian juga.


Awalnya tiba di ujung genteng, sangkaan kami penginapannya sederhana, ternyata setiba pada penginapan dimaksud kami terheran-heran, kami mendapatkan tempat penginapan langsung menghadap ke pantai samudera. Saking laparnya rombongan, kami setiba di penginapan langsung menyantap makanan yang telah disediakan. Rencana akan kunjungan pertama malam ini kami batalkan karena kami ingin beristirahat dan waktu tiba sudah menunjukkan pukul 19.00 lebih. Berikutnya kami sudah tidak sabar akan mengalir cerita-cerita kunjungan kami ke beberapa lokasi di ujung genteng dan sekitarnya.


Salam Tour Lokasi



Situ Gunung : Danau, Curug, Area Camping dan Ojek Ekstrim
Ujung Genteng : Perjalanan panjang ke pantai samudera
Ujung Genteng : We Shall Return
Ujung Genteng : Ombak 7, Pulau Keris, Citireum
Ujung Genteng : Pelepasan Tukik dan Penyu Bertelur
Sukabumi : Bergelimang Curug (Air Terjun)



Ujung Genteng : Perjalanan panjang ke pantai samudera

Kabupaten Sukabumi adalah kabupaten terluas di pulau jawa, terdapat lereng gunung, danau, curug, gua, sungai arus liar, perkebunan, perikanan dan pantai samudera. Panjang utara selatan lebih dari 125 km, dan lebar lebih dari 60 km. Sungguh semua pemandangan, petualangan, dan aneka travel bisa diperoleh di sukabumi. Salah satu yang menjadi tujuan rombongan kami adalah ujung genteng. Memang ada pelabuan ratu yang sudah terkenal di seantero dunia. Namun magnet ujung genteng membuat kami datang paling tidak 2 kali ini.


Saya yang pernah tinggal 10 tahun di sukabumi, bahkan orang tua masih tinggal di sukabumi baru menyadari akan potensi besar wisata di sukabumi. Ajakan untuk ikut rombongan menuju ujung genteng dengan segala kemungkinannya saya tanggapai dengan antusias. Perjalanan ini pada akhir Novermber 2009, setelah hari pertama mengunjungi situ gunung yang juga di sukabumi, pagi-pagi kami siap menuju selatan sukabumi. Ujung genteng kami datang.



pantaisukabumi



Jalur menuju ke ujung genteng membuat kami sempat berdebat, ujung-ujungnya berdasarkan pengalaman kami dan hasil wawancara kami dengan pengunjung semua jalur punya tantangan dan kesan tersendiri. Ujung genteng bisa didatangi melalui jalur cikidang, jalur cibadak dan jalur dari kota sukabumi. Petunjuk menuju ke ujung genteng cukup jelas, setidaknya jika bingung tanyakan pada penduduk yang ramah seperti yang semapt kami lakukan pula.





Perjalanan kami yang pertama dari kota sukabumi melalui cibadak menuju pelabuan ratu. Jalannya relatif bagus dan lebar untuk skala jalan di daerah. Secara keseluruhan perjalanan kami tempuh selama 8 jam termasuk berhenti makan dan istirahat sejenak. Kami sempat pula masuk ke pelabuan ratu. Suasana dan pemandangannya di sini sungguh tak kalah menarik, namun sehubungan tujuan kami ujung genteng kami balik kanan kembali menuju tujuan. Ternyata dari arah cibadak sebelum pelabuan ratu, belok ke kiri melalui isitilah penduduk jembatan kuning. Dari belokan ini menuju ujung genteng, sungguh kami menyaksikan dan melalui jalan yang penuh pemandangan. Di sebelah kanan kami bisa meninjau pantai dan samudera, di sebelah kiri dan kanan kami melewati dan melingkari bukit-bukit dengan jalan menaik dan menurun. Suatu pemandangan yang biasa kami lihat deretan perbukitan di kiri atau kanan kami. Sungguh indah pemandangan di Indonesia, salah satunya dalam perjalanan ini.


Kami mencapai ujung genteng ada siang menjelang sore. Tanpa menunggu waktu kami membeli ikan beraneka rupa dan mencari tempat pembakaran ikan. Saking lapar dan lupa waktu kami menikmati makan di pantai dalam kegelapan dengan hanya dibantu sinar mobil kami. Asiik juga mendapatkan kejutan dalam perjalanan ini. OO..lala kami rencana awal tidak mempersiapkan menginap di ujung genteng. Kami belum tahu kalau di ujung genteng cukup tersedia penginapan di sana-sini. Beruntunglah salah satu anggota rombongan pernah praktek kuliah di tempat ini dan mempunyai kenalan yang berbaik hati menyediakan satu ruang rumahnya yang indah untuk tempat menginap kami semua. Kami selamat bisa menginap di salah satu rumah, terima kasih atas budi baik salah satu warga ujung genteng.


Kami baru mengetahui bahwa hasil perikanan samudera di ujung genteng punya unggulan yaitu ikan layurnya salah satu yang terbaik untuk diekspor. Meski ada musimnya namun hasil dari ikan layur di sini dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan di ujung genteng dan sekitarnya.


Sehubungan waktu yang terbatas, di ujung genteng kami hanya menikmati hasil ikan bakarnya, suasana tempat pelelangan ikan, cerita-cerita tempat yang patut dikunjungi di sekitar ujung genteng. Jadilah niat kami untuk datang kembali ke ujung genteng untuk kali berikutnya.


Ujugn Genteng, We'll be back again soon.


Salam Tour Lokasi.



Situ Gunung : Danau, Curug, Area Camping dan Ojek Ekstrim
Ujung Genteng : Perjalanan panjang ke pantai samudera
Ujung Genteng : We Shall Return
Ujung Genteng : Ombak 7, Pulau Keris, Citireum
Ujung Genteng : Pelepasan Tukik dan Penyu Bertelur
Sukabumi : Bergelimang Curug (Air Terjun)

Situ Gunung : Danau, Curug, Area Camping dan Ojek Ekstrim

Perjalanan ke Situ Gunung, Cisaat, Sukabumi adalah perjalanan santai, penuh kenangan dan ternyata ada ekstrim travelnya juga. Rombonngan yang rencananya 2 mobil menjadi hanya 1 mobil saja. Perjalanan di akhir November 2009 ini adalah pada 2 lokasi yaitu situ gunung, cisaat, sukabumi dan ujung genteng di selatan sukabumi. Sudah diwanti-wanti sejak awal, perihal tidur, perjalanan dan makan harus siap dengan segala kemungkinan meski perencanaan dan persiapan sebaik mungkin. Kebetulan untuk tidur di rumah bapak saya di kota sukabumi dengan kondisi rumah seadanya.



twasitugunung



Perjalanan awal ke situ gunung adalah perjalanan santai untuk melihat-lihat curug (air terjun) dan danau. Letak situ gunung adalah sekitar 7 km di utara cisaat (cisaat dari jakarta sekitar 7 km sebelum ke sukabumi). Untuk transportasi dengan kendaraan umum sangat mudah, turun di cisaat atau dari sukabumi cari kendaraan umum menuju cisaat. Cisaat ke arah situ gunung dapat menggunaan kendaraan umum atau ojeg.


Pintu masuk situ gunung ke arah curug sawer (air terjun di situ gunung) harus dilalui dengan berjalan kaki. Disarankan untuk anak kecil, orang tua usia lanjut atau ibu hamil tidak perlu menuju curug sawer. Perjalanannya sungguh menantang, ada jalan mendaki, jalan menurun, melalui batu-batuan, kadang licin dan butuh stamina cukup untuk menempuh setidaknya 1 sampai 2,5 jam, tergantung cuaca dan stamina pejalan kaki. Awalnya rombongan yang menggunakan sepatu, sendal kaki dicopot agar memudahkan perjalanan sampai ke ujung. Memang nafas cukup terengah-engah, namun sesampai di lokasi curug sawer perjuangan di jalan akan impas dengan pemandangan curug yang sungguh mempesona.


Hati-hati disarankan pada saat hujan, terdapat lintah yang sewaktu-waktu bisa menempel di kaki. Jangan kuatir sediakan tembakau (potongan rokok) jika terjadi. Saat kami datang kami terbebas dari adanya lintah ini. Sungguh indah curug sawer yang kami kunjungi, bahkan kami berkesempatan berendam dan merasakan derasnya curahan air terjun ke bawah yang berkecipratan dan membuncah ke mana-mana.




Ada kejadian yang menantang waktu kami kembali dari curug sawer, berhubung kami sudah kecapaian kami naik ojeg. Ola la kami melalui jalan di pinggir bukit dan jurang. Hanya satu motor saja bisa lewat, kondisi sehabis hujan lagi. Kami lihat ada sapi terjatuh dan sekarat di jurang bawah. NGeri juga, ternyata kami naik ojeg ekstrim, tapi mengasikkan, menantang dan penuh kenangan yang cukup menaikkan andrenalin. Syukur kami semua selamat sampai kembali ke gerbang dan menuju ke danau.


Sungguh setiba di tepi danau, suasana tenang, asri dan kedamaian kami rasakan. Keteduhan pohon pinus dan suasana sore yang mendukung membuat perjalanan yang semula menantang berganti dengan suasana ketenangan. Kami seakan-akan berada di luar negeri dengan memandang danau tentang di situ gunung. Perjalanan dari danau ke tempat parkir terpaksa kami jalanin menjelang matahari terbenam. Kami masih ingin merasakan dan menikmati danau situ gunung, apa boleh buat kami harus kembali ke tempat parkir. Kami istirahat ke kota sukabumi untuk diteruskan perjalanan esok pagi-pagi ke ujung genteng nun jauh di selatan sukabumi.


Salam Tour Lokasi



Situ Gunung : Danau, Curug, Area Camping dan Ojek Ekstrim
Ujung Genteng : Perjalanan panjang ke pantai samudera
Ujung Genteng : We Shall Return
Ujung Genteng : Ombak 7, Pulau Keris, Citireum
Ujung Genteng : Pelepasan Tukik dan Penyu Bertelur
Sukabumi : Bergelimang Curug (Air Terjun)